2024-11-12 04:02:40
Mitra Terpercaya Dana Hari Tua. Tagline ini resmi disandang oleh Dana Pensiun Lembaga Katolik Yadapen sejak 2017. Penggunaan tagline tersebut mengiringi migrasi Yadapen dari Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) ke Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP). Dapat dikatakan bahwa tagline itu menyertai momen “kelahiran kedua” dan perkembangan Yadapen sebagai Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK).
Walaupun baru mulai digunakan pada 2017, “Mitra Terpercaya Dana Hari Tua” sejatinya telah diperjuangkan Yadapen sejak resmi disahkan pada 1 Januari 1974. Yadapen lahir berkat kemitraan Pater Georgius Kester, SJ dan Pater Gustavus Oosthout, SJ bersama dengan Bruder Leonardo Scrijnemakers, FIC dan suster-suster kepala yayasan pendidikan yang mengupayakan kesejahteraan masa tua para pegawai. Untuk mengupayakan dana hari tua, para pendiri ini juga membangun hubungan saling percaya dengan para donatur, khususnya di Belanda. Sejak awal, “Mitra Terpercaya Dana Hari Tua” secara nyata dihidupkan dalam semangat dan tindakan para pendiri, walaupun tidak dirumuskan sebagai sebuah tagline.
Oleh karena itu, acara puncak Pesta Emas Yadapen yang diselenggarakan pada 14-15 Oktober 2024 lalu pada dasarnya merupakan upaya menyegarkan kembali ingatan seluruh hadirin pada semangat pendiri. Kemitraan dan sinergi menjadi semangat pendiri yang sangat ditonjolkan dalam perayaan ini. Tamu-tamu yang diundang, misalnya, datang dari berbagai lembaga pemberi kerja dengan beragam tempat dan bidang, mulai dari yayasan pendidikan di Sumatra, perusahaan manajemen manajer investasi di Jakarta, sampai karya sosial di timur Indonesia. Amat disyukuri pula dukungan Nostri yang berkenan hadir mewakili beragam karya, mulai dari Provinsialat, PT Kanisius, hingga lembaga pendidikan seperti Unika Soegijapranata dan Yayasan Kanisius. Para penampil pun berasal dari sekolah-sekolah yang dinaungi beberapa yayasan perintis Yadapen, yaitu Yayasan Kanisius, Pangudi Luhur, dan Marsudirini.
Bukan hanya dalam kehadiran dan penampilan, semangat kemitraan dan saling percaya juga disegarkan melalui momen presentasi pengawas dan pengurus Yadapen, serta diskusi bersama. Apresiasi diberikan atas perkembangan dan berbagai hal baik yang dipaparkan oleh pengawas dan pengurus. Berbagai masukan dan tawaran solusi ditemukan bersama serta dibagikan di antara para hadirin supaya Yadapen sungguh-sungguh dapat menjadi mitra terpercaya.
Pergumulan lembaga dan peserta pun secara jujur dibuka dalam forum. Beberapa contoh dapat disebutkan dalam tulisan ini. Dampak dari kasus Jiwasraya terhadap Yadapen, misalnya, masih disinggung sebagai luka batin yang belum sembuh bagi sebagian orang, lengkap dengan segala kesalah-pahamannya. Ada juga cerita tentang tarik ulur lembaga dalam memutuskan bertahan di Yadapen ketika ada kewajiban mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan. Muncul pula pengakuan akan adanya ketertarikan pada tawaran dana pensiun lain, khususnya Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Yang juga terlontar dalam diskusi adalah pertanyaan seputar sepadan atau tidaknya nilai uang yang diperoleh para pensiunan dibandingkan kebutuhan mereka jika mengikuti program Manfaat Pensiun Berkala yang ditawarkan Yadapen.
Segala bentuk keterbukaan dan saling percaya tersebut pun layak disyukuri sebagai rahmat pesta emas. Alih-alih resistensi terhadap segala hal yang telah, sedang, dan akan diupayakan Yadapen, momen sharing justru menunjukkan rasa saling memiliki antara Yadapen, lembaga pemberi kerja, dan orang-orang yang menjadi peserta dana pensiun. Tersirat keinginan lembaga-lembaga pemberi kerja dan peserta untuk tetap mempercayai Yadapen sebagai mitra dana hari tua mereka. Akan tetapi, keinginan tersebut tentu saja harus Yadapen imbangi dengan inovasi dan tata kelola yang semakin sesuai zaman.
Lepas dari fakta jatuh bangun Yadapen, kesempatan menjadi “Mitra Terpercaya Dana Hari Tua” berbuah dalam hasil yang terukur dalam data: audit dengan predikat “Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)”, dana kelolaan sebesar Rp 1,2 triliun, dan hasil investasi (Return on Investment/ROI) tahun 2023 yang mencapai 6,58% (melampaui pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan/IHSG sebesar 6,16%). Digitalisasi laporan dan upaya paperless juga terus Yadapen kembangkan melalui aplikasi Klik Yadapen; setelah beberapa waktu berjalan dengan aplikasi untuk peserta, acara puncak Pesta Emas Yadapen menjadi kesempatan soft launching aplikasi untuk lembaga.
Bentuk lainnya adalah berupa kesediaan beberapa lembaga dana pensiun untuk memilih Yadapen sebagai rekan belajar, mulai dari Dana Pensiun (DP) KWI, DP PGI, DP Gereja Baptis, DP LAI, Pupuk Kaltim, dan Astra. Yadapen pun masih dianugerahi mitra baru, yaitu PT. Focus Data dan tarekat SJMJ Provinsi Manado. Yang akan menyusul menjadi mitra Yadapen adalah Yayasan Satunama, Yogyakarta, dan Akademi Maritim Nusantara, Cilacap. Rangkaian data itu semata-mata ingin menunjukkan bahwa sinergi yang terus diperjuangakan antara Yadapen, pemberi kerja, dan peserta sungguh-sungguh dapat berbuah baik. Hasil konkret sinergi ini pun dirayakan dalam Pesta Emas Yadapen sebagai apresiasi atas kesediaan berbagai pihak untuk tetap percaya pada Yadapen.
Pertanyaan “Akankah Yadapen terus menjadi ‘Mitra Terpercaya Dana Hari Tua’?” mungkin saja akan terus dilontarkan oleh berbagai pihak. Pertanyaan tersebut akan dijawab oleh waktu dan kinerja Yadapen saat ini hingga ke depannya. Yadapen sendiri hanya dapat mengusahakan sembari memohon rahmat Tuhan agar spirit “Mitra Terpercaya Dana Hari Tua” terus mengalir dalam napas hidup dan gerak langkahnya. Selain itu, dukungan semua pihak tetaplah dibutuhkan dalam karya kolaborasi ini. Setelah lima dekade, semoga karya ini terus dapat menjadi berkat bagi banyak orang.
(Artikel ini juga dimuat dalam https://jesuits.id/akankah-terus-menjadi-mitra-terpercaya-dana-hari-tua/ dengan judul "Akankah Terus Menjadi Mitra Terpercaya Dana Hari Tua?")
Tags: